.post-body img { width: 350px!important; height: auto!important; border: 1px solid #ffffff; box-shadow: 2px 2px 6px rgba(0,0,0,0.5); }

Pages

Rabu, 29 Juli 2015

WISATA MANGGARAI BARAT

Wisata Manggarai Barat




1. Pulau Bidadari





Pulau Bidadari adalah sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Secara umum, pulau yang terletak di antara gugusan pulau di Labuan Bajo ini memiliki panorama wisata bahari yang menakjubkan. Pulau itu menjadi salah satu primadona wisata karena terdapat taman laut, dengan keanekaragaman ikan hias.
Penguasaan atas pulau oleh pasangan suami istri Inggris, Ernest Lewandowski dan Kathleen Mitcinson, pada Pulau Bidadari di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, sah adanya. Pasutri itu mengantongi hak guna pakai pulau itu hingga tahun 2035.
Kawasan itu akan disulapnya menjadi wilayah wisata dengan jajaran bungalow dan lokasi diving. Pantai pulau itu dikelilingi dengan pasir putih yang indah. Setidaknya ada dua papan yang ditulisi larangan masuk ke pulau pribadi itu.
Dia melarang para nelayan dan penduduk setempat mendekati pulau tersebut karena para nelayan sering merusak terumbu karang yang masih sangat indah di wilayah itu. Sedangkan penduduk setempat kadang dengan seenaknya selalu membuang sampah sembarangan baik di laut atau di pulau pada lokasi taman wisata tersebut.



2. Batu Cermin


Batu Cermin. Goa alam yang jaraknya hanya sekitar dua kilometer dari pusat ibu kota Labuan Bajo ini ternyata menyimpan keindahan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Di dalam goa sepanjang sekitar 200 meter yang memiliki banyak lorong itu, dipenuhi dengan aneka rupa stalagtit dan stalagmit yang masih terpelihara dengan baik.
Daya pukau lain dari goa alam ini, di sejumlah bagian goa menempel fosil terumbu karang dan satwa penyu yang telah membatu yang menandakan bahwa goa ini merupakan bagian palung laut pada zaman lampau. Sedangkan penamaan Batu Cermin itu sendiri, barangkali diambil dari keberadaan sejumlah stalaktit dan staglamit yang memancarkan sinar berkilauan bak kristal jika tertimpa lampu senter. “Sungguh indah sekali. Karena banyak batu-batuan di sini memantulkan sinar berkilauan, maka goa ini dinamai Batu Cermin


3. Pulau Komodo



Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti


4. Danau Sano Nggoang



Danau Sano Nggoang terletak di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat. Jarak dari Kota Labuan Bajo sebagai ibu kota dari Kabupaten Manggarai Barat 63 Km dengan waktu tempuh 3 jam dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti roda empat atau roda dua. Kualitas jalan ke atraksi wisata Danau Sano Nggoang dari Kota Labuan Bajo sampai ke Werang sebagai Ibu Kota Kecamatan Sano Nggoang jalan beraspal, sedangkan dari Werang ke Danau jalan berbatu. Akan tetapi dari bulan ini, sudah ada proyek pengaspalan jalan ke Danau sehingga hal ini memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk berwisata ke danau Sano Nggoang.
Kawasan wisata Danau Sano Nggoang terletak pada ketinggian 750 m dpal. Selain itu Danau Sano Nggoang terletak di sebelah tenggara kawasan Hutan Mbeliling dan blok hutan Sesok yang terpisah dengan Hutan Mbeliling.


5.Air Terjun Cunca Ramai


Air terjun Cunca Rami merupakan salah satu atraksi wisata utama bagi kawasan Hutan Mbeliling. Hal ini karena dari debit air yang sangat besar serta ketinggian yang mencapai 30 m. Air terjun cunca rami bisa dijangkau dari kampung Roe atau dari Werang sebagai ibu kota dari kecamatan Sano Nggoang,Jarak dari kota Labuan Bajo 20 Km dengan waktu tempuh 45 menit. Kualitas jalan beraspal dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua


6. Gunung Mbeliling


Gunung Mbeliling mempunyai jarak dari kota Labuan Bajo 30 Km. Dengan jarak tempuh 1,5 jam. Gunung Mbeliling mempunyai ketinggian 1.239 m dpal. Mbeliling mempunyai kekayaan flora dan fauna khas Flores. Selain itu, 3 jenis burung endemik juga terdapat di Mbeliling yakni, Kehicap Flores, Serindit Flores dan Gagak Flores. Bagi wisatawan yang ingin melakukan trekking, bisa mendapatkan informasi dari Roe, Desa Cunca Lolos yang sudah didampingi oleh LSM Swiss Contact. Di kampung ini, wisatawan bisa mendapatkan informasi dan juga fasilitas guide lokal serta peralatan camping. Selain itu, juga tersedia Home Stay bagi wisatawan yang mau bermalam


7.Cunca Wulang


Cunca (yang berarti air terjun) Wulang dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum,jaraknya sekitar satu jam dari Labuan bajo dan melewati jalan yang berbatu-batu dan disambung dengan trekking melewati perkebunan dan dengan bantuan penduduk setempat sebagai pemandu untuk mencapai lokasi,,Cunca Wulang ini merupakan salah satu obyek wisata air terjun dengan lembah sungai yang khas yang bisa dinikmati di daerah Manggarai Barat Flores.

SILAHKAN BERKUNJUNGLAH KE MANGGARAI RAYA DAN NIKMATI ATMOSFER TRAVELING YANG SESUNGGUHNYA

Selasa, 07 Juli 2015

WISATA DI MANGGARAI DAN MANGGARAI TIMUR

I.      OBYEK  WISATA  BUDAYA
1.
Ruteng  Pu’u
:
An old circle megalithic village
--------------------------------------------------------------
Desa tua dengan halaman bundar yang dikelilingi batu tersusun rapi.
2.
Todo
:
An old circle megalithic village Place of the old Manggarai kingdom.There are cannons and loke Nggerang (The small sacred tambourine)
--------------------------------------------------------------Kampung tua yang memiliki halaman yang dikelilingi batu tersusun rapi. Tempat asal dari kerajaan Manggarai.
Terdapat meriam kuno dan “ Loke Nggerang” sejenis tambur kecil yang sakti.
3.
Wae Rebo
:
The solitaire village far away in the mountain range. The old traditional village with four old round house built since a century agro.
Enjoy place for tracking and get fresh air, and fantastic view.
--------------------------------------------------------------

Kampung terpencil dikejauhan di tengah pegnungan.
Kampung tradisional tua yang memiliki empat rumah adat tua yang dibangun sejak se abad yang lalu.
Cocok untuk kegiatan pendakian dan menikmati udara segar serta pemandangan alam yang fantastic.
4.
Compang Cibal
:
A Traditional village with tribute stone in the yard. 
--------------------------------------------------------------
Kampung traditional dengan sebuah tempat persembahan pada pelataran
5.
Liang Toge
:
A huge cave on the bottom of mountslope where some artefacts to be found located at Lempang Paji village, The district of Elar.
--------------------------------------------------------------
Sebuah gua yang terdapat di bawah lereng gunung dan di dalamnya terdapat benda purbakala. Terletak di Kelurahan Lempang Paji Kecamatan Elar.



II. OBYEK WISATA TIRTA / BAHARI
1.
Ranamese
:
A beauty lake with panoramic view surrounding, Bathing, swimming, recreation and fishing.
--------------------------------------------------------------
Sebuah danau indah dengan pemandangan alam sekitarnya, mandi , berenang, rekreasi dan memancing.
 
2.
Cepi Watu
:
Coastel vew with circle sandy beach; 
Bathing sunbath, fishing and spring water.
--------------------------------------------------------------
Pemandangan pantai dengan opantai pasir yang berbentuk bulat. Mandi jemur, memancing dan terdapat mata air.
3.
Rana Tonjong
:
A small beauty lake with giant lotus (tonjong)
--------------------------------------------------------------
Danau kecil yang indah , tumbuh dengan teratai raksasa (Tonjong ).
4.
Mules Island
:
White sandy beaches along the coast
Clear water, fishing, sunset, sunbath, snorkling,
 tracking and boating.
--------------------------------------------------------------
Pasir putih sepanjang pantai,Airnya jernih, memancing, matahari terbenam, mandi jemur, snorkle dan selam,
 Aktivitas pendakian dan kapal pesiar.
5.
Pantai Ketebe
:
Beautiful white sandy beach, snorkeling, diving, fishing, sunbath and sea Park.
--------------------------------------------------------------
Pantai pasir putih yang indah, snorkle, meyelam, memancing, mandi jemur dan aman laut.
 
6.
Rana Kulan
:
A lake has a fantastic panorama, and a small island lies in the middle of the lake.
--------------------------------------------------------------
Sebuah danau yang memiliki panorama alam yang indah, dimana sebuah pulau kecil terletak di tengah danau.
7.
Wae Wole
:
The fantastic sea garden on a certain period of a year appear much schrimp’s on the tidalzone. Located at Watu Nggene village, the District of Kota Komba.
--------------------------------------------------------------
Sebuah taman laut yang indah dimana udang akan muncul pada musim tertentu. Terletak di desa Watu Nggene Kecamatan Kota Komba.




III. OBYEK WISATA ALAM
1.
Cingcoleng Werwitu
:
Long and huge cave with variety of stalagtites and stalagmites.
The Christianity pilgrimage location.
--------------------------------------------------------------
Gua besar dan panjang dengan variasi batu tetesan atas dan bawah
Tempat ziarah umat Kristen Katolik.
2.
Cunca Rede
:
The attractive waterfall height of 30 meters, located on Ruteng Natural Recreation Park ( TWA ). Beautifull scenery of ricefields both sides the way. 
--------------------------------------------------------------
Air terjun yang sangat atraktif dengan ketinggian 30 meter, terletak pada Taman Wisata Alam Ruteng (TWA).
 
Pemandangan indah berupa sawah kiri-kanan jalan.
3.
Liang Bua
:
Huge cave with stalagtites and stalagmites; found bones of human beings and arrtefacts
--------------------------------------------------------------
Gua besar dengan batu tetesan atas dan bawah; dijumpai fosil tulang belulang manusia purba dan benda-benda purbakala.
 
4.
Ulumbu
:
Geothernal and hotspring. Natural energy resources for electricity.
Hygiene theraphy against skin desease.
--------------------------------------------------------------
Sumber gas alam / panas bumi serta mata air panas.
Sumber eneji alam untuk tenaga lisrik .Suatu terapi kesehatan untuk mengatasi penyakit kulit.
5.
Ine Mbele
:
Specific coastal zone forest. 
Old huge trees, spring water, cluster of bee, cockatoo, monkey, snakes and others.
--------------------------------------------------------------
Hutan pantai yang spesifik, Terdapat pohon-pohon besar yang tua, mata air, kawanan tabuan, kakaktua, kera, ular dan lain-lain




IV. OBYEK WISATA RELIGIUS
1.
Torong Besi
:
Cave of the holy Virgin Marry Statue
Fantastic coastal panorama and Flores sea beyond.
--------------------------------------------------------------
Gua Patung Bunda Perawan Maria
Panorama pantai yang fantastis dengan Laut Flores didepannya.
2.
Ranaka
:
The highest peak of the Mandusawu mountain range.
It is about 2400 meters above sea level.The Christianity Pilgrimage site.Fantastic panorama to all direction.Enjoy tracking an fresh air.
--------------------------------------------------------------
Puncak tertinggi pada barisan pegunungan Mandusawu, dengan ketinggian 2400 meter di atas permukaan laut.
Tempat ziarah umat Kristiani; dengan pemandangan alam kesegala arah.
Kegiatan pendakian dan menikmati udara segar.
3.
Sengari
:
The long stretch of white sandy beach. Suitable for bathing, swimming, sunbath and beach recreation.
The resting place used as “Inn” for decrepit missionarist.Located Reo, the District of Reok
--------------------------------------------------------------
Pantai pasir putih dengan bentangannya yang panjang. Cocok untuk mandi, jemur dan rekreasi pantai.
- Terdapat tempat peristirahatan para misionaris.
 Terletak di Reo Kecamatan Reok.


Senin, 06 Juli 2015

sejarah singkat manggarai

Sejak dahulu kala Pulau Flores, khususnya Kabupaten Manggarai sekarang, telah menarik minat banyak suku bangsa pelaut di Nusantara ini. Mulai dari orang Bima hingga orang Goa di Sulawesi Selatan. Para pelaut dan pedagang sangat tertarik dengan hasil laut dan hasil bumi Flores Barat.
Keadaan alam Flores Barat yang selalu hijau karena ditutupi hutan lebat sudah diduga pasti kaya akan hasil bumi. Dugaan para pedagang waktu itu memang tidak keliru.
Kopi robusta atau arabica hasil utama Kabupaten Manggarai sekarang adalah bukti dari kebenaran dugaan pedagang Goa tempo dulu. Waktu para pedagang Goa ingin menginjakkan kaki di pantai utara Flores Barat, nama tempat itu belum dikenal. Hingga pada suatu saat, sebuah perahu Goa atau lebih dikenal dengan perahu Bugis berusaha berlabuh di salah satu pantai Flores Barat.
Tetapi tiba-tiba turunlah hujan deras disertai angin rebut. Laut seolah-olah marah dan mengamuk. Perahu para pelaut Goa itu mulai diombang-ambingkan ke sana ke mari. Akhirnya juragan perahu itu memutuskan untuk membuang sauh agar dapat bertahan. Namun usaha ini ternyata sia-sia. Gelombang makin mengganas dan akhirnya tali sauh itu putus.
Maka untuk menyelamatkan diri, niat berlabuh ke pantai utara Flores Barat itu diurungkan. Juragan perahu dan semua anak buahnya memutuskan untuk kembali. Mereka mengembangkan layar dan kembali ke daerah asal mereka yaitu Goa di Sulawesi Selatan. Mereka kembali dengan tangan hampa.
Setibanya di Goa, mereka disambut gembira oleh keluarga yang ditinggalkan. Semua warga desa pelabuhan Goa yang adalah sesame pelaut juga menyambut mereka dengan gembira. Para pelaut dan pedagang di Goa berharap bahwa ada berita baru tentang pulau baru yang kaya hasil bumi yang dituju oleh perahu yang baru kembali.
Akan tetapi, mereka segera heran bercampur haru menyaksikan keadaan perahu dan anak buahnya yang tampak lesu. Banyak cat di badan perahu itu terkelupas. Sauh perahu sudah tidak ada. Ada beberapa bagian layar tersobek-sobek. Banyak pula barang dan alat di perahu itu morat-marit letaknya. Semua ini merupakan pertanda bahwa perahu ini baru saja dilanda bencana. Tidak salah dugaan mereka. Setelah turun ke darat, para awak perahu yang naas itu menceritakan semua pengalaman buruk yang baru saja dialami.
Para keluarga dan tetangga lalu bertanya di mana bencana itu terjadi. Akan tetapi para awak perahu naas itu tidak dapat menjawab dengan pasti. Karena mereka memang belum tahu nama pulau itu. Mereka hanya dapat mengatakan bahwa tempat bencana itu dekat pantai sebuah pulau yang subur. Tempat di mana sauh kapal mereka putus. Konon dalam bahasa orang Goa, sauh disebut Manggar dan putus disebut Rai. Jadi dalam bahasa Goa, sauh putus disebut Manggar-rai. Lama-kelamaan di kalangan orang Goa, nama Flores Barat bahkan seluruh Pulau Flores disebut dengan Pulau Manggarai atau pulau “sauh putus”.
Nama Manggarai kemudian menyebar melalui para pelaut dan pedagang Goa ke Bima di Sumbawa, ke Solor di Flores Timur dan kemana-mana. Nama Manggarai kemudian diucapkan menjadi satu kata saja yaitu Manggarai. Nama inilah yang diwarisi hingga sekarang, termasuk sebagai nama untuk Kabupaten Daerah Tingkat II Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.